Hari/Tanggal : Kamis, 7 Agustus 2025
Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi
Media : Video Pembelajaran, game interaktif
PKN
PKN
Capaian Pembelajaran (CP):Pancasila Peserta didik menunjukkan makna sila-sila Pancasila, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Tujuan Pembelajaran (TP):1.2 peserta didik dapat mengingat sila-sila Pancasila beserta maknanya dalam sehari-hari.Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):1.2.2 peserta didik dapat menjelasan makna dari setiap sila pancasila serta menunjukkan penerapan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari (lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat).
Materi:
Apa Itu Pancasila?Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan panduan hidup seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari 5 sila, yang masing-masing memiliki makna dan nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
latihan
SBDP
Capaian Pembelajaran (CP):Peserta didik memahami unsur-unsur seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, bidang, dan titik) dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. peserta didik mampu menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman dua atau lebih dari prinsip desain.
Tujuan Pembelajaran (TP):1.2 peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatan dua atau lebih unsur seni rupa dan satu prinsip desain Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):1.2.1 peserta didik melakukan pengamatan
Materi:
Peserta didik memahami unsur-unsur seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, bidang, dan titik) dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. peserta didik mampu menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman dua atau lebih dari prinsip desain.
1.2.1 peserta didik melakukan pengamatan
Materi:
Topik: Unsur-unsur Seni Rupa

A. Pengertian Seni RupaSeni Rupa adalah karya seni yang dapat dilihat dan diraba, contohnya seperti gambar, lukisan, patung, dan kerajinan tangan. Seni rupa dibuat dari unsur-unsur dasar yang disebut unsur seni rupa.
B. Unsur-unsur Seni RupaBerikut ini adalah unsur-unsur penting dalam seni rupa:
1. Garis
Pengertian: Garis adalah goresan nyata atau batas yang terbentuk dari titik yang bergerak. Garis bisa panjang atau pendek, lurus atau melengkung, halus atau tebal. Garis merupakan unsur paling dasar dalam seni rupa dan bisa digunakan untuk membuat bentuk, menunjukkan arah, serta menciptakan kesan gerak atau perasaan.
Jenis-jenis garis:
Garis lurus: memberikan kesan tegas, kuat, dan stabil.
Garis lengkung: memberikan kesan lembut, luwes, dan dinamis.
Garis zig-zag: menunjukkan gerakan yang energik atau suasana tegang.
Contoh kegiatan:
Menggambar pohon: batang dengan garis lurus, daun dengan garis lengkung.
Membuat pola pakaian dari kombinasi berbagai jenis garis.
Menggambar ekspresi dengan garis (wajah senang, sedih, marah).
Pengertian: Garis adalah goresan nyata atau batas yang terbentuk dari titik yang bergerak. Garis bisa panjang atau pendek, lurus atau melengkung, halus atau tebal. Garis merupakan unsur paling dasar dalam seni rupa dan bisa digunakan untuk membuat bentuk, menunjukkan arah, serta menciptakan kesan gerak atau perasaan.
Jenis-jenis garis:
Garis lurus: memberikan kesan tegas, kuat, dan stabil.
Garis lengkung: memberikan kesan lembut, luwes, dan dinamis.
Garis zig-zag: menunjukkan gerakan yang energik atau suasana tegang.
Contoh kegiatan:
Menggambar pohon: batang dengan garis lurus, daun dengan garis lengkung.
Membuat pola pakaian dari kombinasi berbagai jenis garis.
Menggambar ekspresi dengan garis (wajah senang, sedih, marah).
2. Bentuk
Pengertian: Bentuk adalah wujud visual dari suatu benda. Bentuk dapat terlihat sebagai bidang datar (2 dimensi) atau sebagai bangun ruang (3 dimensi). Dalam seni rupa, bentuk digunakan untuk menggambarkan objek secara nyata maupun imajinatif.
Jenis-jenis bentuk:
Bentuk Geometris: bentuk buatan manusia yang teratur, seperti segitiga, persegi, lingkaran, trapesium.
Bentuk Organik: bentuk alami dari alam, seperti daun, awan, batu, dan hewan.
Fungsi bentuk: Membantu mengidentifikasi objek, menyusun komposisi gambar, dan menciptakan keseimbangan visual.
Contoh kegiatan:
Menggambar rumah dari bentuk persegi dan segitiga.
Membuat kolase dari potongan kertas berbentuk daun, bunga, dan hewan.
Mengamati benda-benda sekitar dan mengelompokkannya menjadi bentuk geometris dan organik.
Pengertian: Bentuk adalah wujud visual dari suatu benda. Bentuk dapat terlihat sebagai bidang datar (2 dimensi) atau sebagai bangun ruang (3 dimensi). Dalam seni rupa, bentuk digunakan untuk menggambarkan objek secara nyata maupun imajinatif.
Jenis-jenis bentuk:
Bentuk Geometris: bentuk buatan manusia yang teratur, seperti segitiga, persegi, lingkaran, trapesium.
Bentuk Organik: bentuk alami dari alam, seperti daun, awan, batu, dan hewan.
Fungsi bentuk: Membantu mengidentifikasi objek, menyusun komposisi gambar, dan menciptakan keseimbangan visual.
Contoh kegiatan:
Menggambar rumah dari bentuk persegi dan segitiga.
Membuat kolase dari potongan kertas berbentuk daun, bunga, dan hewan.
Mengamati benda-benda sekitar dan mengelompokkannya menjadi bentuk geometris dan organik.
3. Warna
Pengertian: Warna adalah unsur seni rupa yang memberikan keindahan, emosi, dan suasana pada karya seni. Warna bisa membangkitkan perasaan dan memberi makna tertentu pada gambar.
Jenis-jenis warna:
Warna primer (utama): merah, kuning, biru – tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain.
Warna sekunder: hijau, oranye, ungu – diperoleh dari campuran dua warna primer.
Warna tersier: campuran dari warna primer dan sekunder.
Warna hangat: merah, oranye, kuning – memberi kesan semangat dan panas.
Warna dingin: biru, hijau, ungu – memberi kesan tenang dan sejuk.
Contoh kegiatan:
Mewarnai pelangi atau bunga dengan warna-warna cerah.
Mencampur warna primer untuk mendapatkan warna sekunder.
Membuat karya dengan nuansa warna hangat atau dingin.
Pengertian: Warna adalah unsur seni rupa yang memberikan keindahan, emosi, dan suasana pada karya seni. Warna bisa membangkitkan perasaan dan memberi makna tertentu pada gambar.
Jenis-jenis warna:
Warna primer (utama): merah, kuning, biru – tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain.
Warna sekunder: hijau, oranye, ungu – diperoleh dari campuran dua warna primer.
Warna tersier: campuran dari warna primer dan sekunder.
Warna hangat: merah, oranye, kuning – memberi kesan semangat dan panas.
Warna dingin: biru, hijau, ungu – memberi kesan tenang dan sejuk.
Contoh kegiatan:
Mewarnai pelangi atau bunga dengan warna-warna cerah.
Mencampur warna primer untuk mendapatkan warna sekunder.
Membuat karya dengan nuansa warna hangat atau dingin.
4. Tekstur
Pengertian: Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda, bisa terasa atau hanya terlihat. Tekstur dalam seni rupa memberi kesan visual dan sentuhan yang memperkaya pengalaman melihat atau meraba karya seni.
Jenis-jenis tekstur:
Tekstur nyata: dapat dirasakan dengan tangan, misalnya daun asli, kain, batu.
Tekstur semu: hanya terlihat seperti memiliki tekstur, tapi saat diraba ternyata halus.
Contoh kegiatan:
Meraba permukaan daun, batu, dan kain, lalu menggambarnya.
Membuat lukisan dengan teknik goresan kuas untuk menghasilkan tekstur kasar.
Membuat kolase dari berbagai bahan bertekstur.
Pengertian: Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda, bisa terasa atau hanya terlihat. Tekstur dalam seni rupa memberi kesan visual dan sentuhan yang memperkaya pengalaman melihat atau meraba karya seni.
Jenis-jenis tekstur:
Tekstur nyata: dapat dirasakan dengan tangan, misalnya daun asli, kain, batu.
Tekstur semu: hanya terlihat seperti memiliki tekstur, tapi saat diraba ternyata halus.
Contoh kegiatan:
Meraba permukaan daun, batu, dan kain, lalu menggambarnya.
Membuat lukisan dengan teknik goresan kuas untuk menghasilkan tekstur kasar.
Membuat kolase dari berbagai bahan bertekstur.
5. Ruang
Pengertian: Ruang dalam seni rupa adalah kesan kedalaman atau jarak pada karya. Ruang bisa benar-benar ada (3 dimensi), atau hanya ilusi dalam gambar (2 dimensi).
Jenis ruang:
Ruang nyata: bisa dimasuki dan digunakan, seperti ruangan di rumah.
Ruang semu: ilusi ruang dalam gambar, misalnya jalan yang semakin mengecil di kejauhan.
Teknik menciptakan ruang semu:
Menggambar benda lebih kecil dan samar di belakang.
Menggunakan garis perspektif.
Mengatur posisi dan tumpang tindih objek.
Contoh kegiatan:
Menggambar jalan atau rel kereta yang menyempit ke belakang.
Membuat gambar pemandangan dengan objek depan dan latar belakang.
Mengamati lukisan pemandangan dan menemukan ilusi ruang di dalamnya.
Pengertian: Ruang dalam seni rupa adalah kesan kedalaman atau jarak pada karya. Ruang bisa benar-benar ada (3 dimensi), atau hanya ilusi dalam gambar (2 dimensi).
Jenis ruang:
Ruang nyata: bisa dimasuki dan digunakan, seperti ruangan di rumah.
Ruang semu: ilusi ruang dalam gambar, misalnya jalan yang semakin mengecil di kejauhan.
Teknik menciptakan ruang semu:
Menggambar benda lebih kecil dan samar di belakang.
Menggunakan garis perspektif.
Mengatur posisi dan tumpang tindih objek.
Contoh kegiatan:
Menggambar jalan atau rel kereta yang menyempit ke belakang.
Membuat gambar pemandangan dengan objek depan dan latar belakang.
Mengamati lukisan pemandangan dan menemukan ilusi ruang di dalamnya.
Bahasa IndonesiaCapaian Penbelajaran : Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang di bacakan dan atau di dengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan hal-hal menarik di lingkungan sekitar. peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang di bacakan atau dari media audio.Tujuan Pembelajaran: - Peserta didik mampu memahami informasi dari media audio atau teks aural yang di bacakan atau di dengar.
Alur Tujuan Pembelajaran:Peserta didik mampu memahami dan mengungkapkan pesan informasi dalam teks aural, serta dapat menuliskan teks eksposisi dengan penggunaan tanda baca serta ejaan yang benar.
Materi:
Pengertian Teks AuralTeks aural adalah teks yang disampaikan secara lisan, baik secara langsung (dibacakan oleh seseorang) maupun melalui media audio (rekaman, podcast, radio, dll), yang diterima melalui indera pendengaran.Tujuan menyimak teks aural adalah agar peserta didik dapat menangkap dan memahami pesan, informasi, atau gagasan dari apa yang didengar.
Petunjuk Kerja:
- Peserta didik mampu memahami informasi dari media audio atau teks aural yang di bacakan atau di dengar.
Dengarkan dengan saksama teks fabel “Gagak Ingin Menjadi Angsa” yang dibacakan oleh guru atau diputar melalui audio.
Isilah tugas-tugas di bawah ini berdasarkan apa yang kamu dengar.
Tulislah dengan rapi dan gunakan ejaan yang benar.
Latihan1. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah:
........................................................................................................................
2. Apa yang menjadi keinginan si Gagak?
........................................................................................................................
3. Apa yang dilakukan si Gagak agar bisa menjadi seperti angsa?
........................................................................................................................
Dengarkan dengan saksama teks fabel “Gagak Ingin Menjadi Angsa” yang dibacakan oleh guru atau diputar melalui audio.
Isilah tugas-tugas di bawah ini berdasarkan apa yang kamu dengar.
Tulislah dengan rapi dan gunakan ejaan yang benar.
1. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah:
........................................................................................................................
2. Apa yang menjadi keinginan si Gagak?
........................................................................................................................
3. Apa yang dilakukan si Gagak agar bisa menjadi seperti angsa?
........................................................................................................................
Kesimpulan
Penutup"Hari ini adalah langkah pertama menuju masa depanmu. Jangan takut untuk mencoba, jangan ragu untuk bertanya, dan jangan malu untuk belajar. Setiap hal besar dimulai dari keberanian kecil di hari pertama. Ayo semangat! Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat bertumbuh dan bermimpi."
Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Tidak ada komentar:
Posting Komentar