Kamis, 31 Juli 2025

jum'at, 1 agustus 2025

   


Hari/Tanggal : jum'at, 1 agustus 2025

Fase/Kelas : B/ 3 A

Sekolah : SD Al Azhar 3 Bandar Lampung 

Pelajaran : Bahasa Indonesia

Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi

Media : Video Pembelajaran, tanda baca


Bahasa Indonesia
Capaian Penbelajaran : 
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif dan teks narasi.
Tujuan Pembelajaran: 

  • Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih
  • Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.
  • Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.

Alur Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi dalam teks narasi, mengidentifikasi ide pokok dan ide pendukung, serta menjelaskan penggunaan tanda baca pada teks narasi tersebut.

Materi:

Pengertian Teks Narasi
Teks narasi adalah teks yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu tertentu. Tujuan teks narasi adalah menghibur, memberi informasi, atau menyampaikan pesan melalui cerita.
Mengidentifikasi Ide Pokok dan Ide Pendukung
  • Ide Pokok: Gagasan utama dari suatu paragraf atau bagian teks.
  • Ide Pendukung: Kalimat-kalimat penjelas yang memperkuat atau menjelaskan ide pokok.
Cara Menemukan Ide Pokok dan Pendukung:
  • Baca seluruh paragraf dengan cermat.
  • Tentukan kalimat utama (biasanya di awal atau akhir paragraf).
  • Perhatikan kalimat-kalimat yang memberikan contoh, penjelasan, atau rincian (ide pendukung).
Penggunaan Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk:
  • Menyambung suku kata saat kata dipenggal di akhir baris.
  • Menghubungkan kata ulang, misalnya: anak-anak, rumah-rumah.
  • Menyambungkan unsur kata ganda atau gabungan kata: ibu-bapak, Jakarta-Bandung.
Contoh dalam Teks Narasi:
  • "Ibu-ibu di kampung itu sedang membuat kue bersama."
  • "Di perjalanan Jakarta-Bandung, mereka melihat pemandangan yang indah."
Penggunaan tanda Titik (.)

Fungsi:
  • Mengakhiri kalimat pernyataan.
  • Menulis singkatan.
Contoh:
  • Saya suka membaca buku.
  • Ibu pergi ke pasar.
  • Dr. adalah singkatan dari Dokter.
Penggunaan tanda Koma (,)

Fungsi:
  • Memisahkan unsur dalam kalimat yang sejenis.
  • Memisahkan nama tempat dan tanggal.
Contoh:
  • Ibu membeli apel, jeruk, dan pisang.
  • Bandar Lampung, 29 Juli 2025.
Penggunaan tanda Tanda Tanya (?)

Fungsi: Digunakan di akhir kalimat tanya.
Contoh:
  • Siapa nama temanmu?
  • Di mana kamu tinggal?
Penggunaan Tanda Seru (!)

Fungsi: Digunakan di akhir kalimat perintah atau seruan.
Contoh:
  • Hati-hati saat menyeberang!
  • Cepat lari!
Penggunaan Tanda Petik Dua (“ ”)

Fungsi:
Untuk mengapit kalimat langsung (ucapan seseorang).
Contoh:
Ibu berkata, “Belajarlah yang rajin.”

Penggunaan Tanda Titik Dua (:)

Fungsi:
Digunakan sebelum membuat daftar atau penjelasan.
Contoh:
Aku membawa alat tulis: pensil, penghapus, dan penggaris.


Latihan:

1. Penggunaan Tanda Hubung
Perhatikan kalimat berikut:

“Ayah-ibu selalu mendukung kegiatan belajar Raka di rumah.”

Pertanyaan:
Apa fungsi tanda hubung (-) dalam kalimat tersebut? Jelaskan!

2. Perhatikan kalimat berikut ini! Ibu membeli mangga jeruk dan pisang di pasar

Tanda baca yang tepat untuk memperbaiki kalimat di atas adalah …

A. Titik dua (:)

B. Koma (,)

C. Tanda tanya (?)

D. Tanda seru (!)

Kesimpulan

Penutup
"Hari ini adalah langkah pertama menuju masa depanmu. Jangan takut untuk mencoba, jangan ragu untuk bertanya, dan jangan malu untuk belajar. Setiap hal besar dimulai dari keberanian kecil di hari pertama. Ayo semangat! Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat bertumbuh dan bermimpi."

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rabu, 30 Juli 2025

kamis, 31 Juli 2025

  


Hari/Tanggal : kamis, 31 Juli 2025

Fase/Kelas : B/ 3 A

Sekolah : SD Al Azhar 3 Bandar Lampung 

Pelajaran : PKN, Sbdp, B.indo

Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi

Media : Video Pembelajaran, kartu angka, tanda baca

PKN

Capaian Pembelajaran (CP):
Pancasila Peserta didik menunjukkan makna sila-sila Pancasila, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran (TP):
Mengenal dan memahami makna silasila Pancasila beserta lambangnya. 
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
Peserta didik dapat mengenal dan memahami makna sila-sila Pancasila. 
Materi:

 

Latihan:

Jelaskan makna dari sila kedua Pancasila dan berikan satu contoh sikap yang mencerminkan makna tersebut di sekolah!


Bahasa Indonesia
Capaian Penbelajaran : 
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif dan teks narasi.
Tujuan Pembelajaran: 

  • Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih
  • Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.
  • Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.

Alur Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi dalam teks narasi, mengidentifikasi ide pokok dan ide pendukung, serta menjelaskan penggunaan tanda baca pada teks narasi tersebut.

Materi:

Pengertian Teks Narasi
Teks narasi adalah teks yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu tertentu. Tujuan teks narasi adalah menghibur, memberi informasi, atau menyampaikan pesan melalui cerita.
Mengidentifikasi Ide Pokok dan Ide Pendukung
  • Ide Pokok: Gagasan utama dari suatu paragraf atau bagian teks.
  • Ide Pendukung: Kalimat-kalimat penjelas yang memperkuat atau menjelaskan ide pokok.
Cara Menemukan Ide Pokok dan Pendukung:
  • Baca seluruh paragraf dengan cermat.
  • Tentukan kalimat utama (biasanya di awal atau akhir paragraf).
  • Perhatikan kalimat-kalimat yang memberikan contoh, penjelasan, atau rincian (ide pendukung).
Penggunaan Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk:
  • Menyambung suku kata saat kata dipenggal di akhir baris.
  • Menghubungkan kata ulang, misalnya: anak-anak, rumah-rumah.
  • Menyambungkan unsur kata ganda atau gabungan kata: ibu-bapak, Jakarta-Bandung.
Contoh dalam Teks Narasi:
  • "Ibu-ibu di kampung itu sedang membuat kue bersama."
  • "Di perjalanan Jakarta-Bandung, mereka melihat pemandangan yang indah."
Penggunaan tanda Titik (.)

Fungsi:
  • Mengakhiri kalimat pernyataan.
  • Menulis singkatan.
Contoh:
  • Saya suka membaca buku.
  • Ibu pergi ke pasar.
  • Dr. adalah singkatan dari Dokter.
Penggunaan tanda Koma (,)

Fungsi:
  • Memisahkan unsur dalam kalimat yang sejenis.
  • Memisahkan nama tempat dan tanggal.
Contoh:
  • Ibu membeli apel, jeruk, dan pisang.
  • Bandar Lampung, 29 Juli 2025.
Penggunaan tanda Tanda Tanya (?)

Fungsi: Digunakan di akhir kalimat tanya.
Contoh:
  • Siapa nama temanmu?
  • Di mana kamu tinggal?
Penggunaan Tanda Seru (!)

Fungsi: Digunakan di akhir kalimat perintah atau seruan.
Contoh:
  • Hati-hati saat menyeberang!
  • Cepat lari!
Penggunaan Tanda Petik Dua (“ ”)

Fungsi:
Untuk mengapit kalimat langsung (ucapan seseorang).
Contoh:
Ibu berkata, “Belajarlah yang rajin.”

Penggunaan Tanda Titik Dua (:)

Fungsi:
Digunakan sebelum membuat daftar atau penjelasan.
Contoh:
Aku membawa alat tulis: pensil, penghapus, dan penggaris.


Latihan:

1. Penggunaan Tanda Hubung
Perhatikan kalimat berikut:

“Ayah-ibu selalu mendukung kegiatan belajar Raka di rumah.”

Pertanyaan:
Apa fungsi tanda hubung (-) dalam kalimat tersebut? Jelaskan!

2. Perhatikan kalimat berikut ini! Ibu membeli mangga jeruk dan pisang di pasar

Tanda baca yang tepat untuk memperbaiki kalimat di atas adalah …

A. Titik dua (:)

B. Koma (,)

C. Tanda tanya (?)

D. Tanda seru (!)

SBDP

Capaian Pembelajaran (CP):

Peserta didik memahami unsur-unsur seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, bidang, dan titik) dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. peserta didik mampu menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman dua atau lebih dari prinsip desain.

Tujuan Pembelajaran (TP):
peserta didik dapat memahami unsur seni rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitar.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

peserta didik mendiskusikan prinsip prinsip desain yang terdapat dalam karya seni rupa di lingkungan sekitar. 

Materi:

Topik: Unsur-unsur Seni Rupa

A. Pengertian Seni Rupa
Seni Rupa adalah karya seni yang dapat dilihat dan diraba, contohnya seperti gambar, lukisan, patung, dan kerajinan tangan. Seni rupa dibuat dari unsur-unsur dasar yang disebut unsur seni rupa.

B. Unsur-unsur Seni Rupa
Berikut ini adalah unsur-unsur penting dalam seni rupa:

1. Garis

Pengertian: Garis adalah goresan nyata atau batas yang terbentuk dari titik yang bergerak. Garis bisa panjang atau pendek, lurus atau melengkung, halus atau tebal. Garis merupakan unsur paling dasar dalam seni rupa dan bisa digunakan untuk membuat bentuk, menunjukkan arah, serta menciptakan kesan gerak atau perasaan.

Jenis-jenis garis:

  • Garis lurus: memberikan kesan tegas, kuat, dan stabil.

  • Garis lengkung: memberikan kesan lembut, luwes, dan dinamis.

  • Garis zig-zag: menunjukkan gerakan yang energik atau suasana tegang.

Contoh kegiatan:

  • Menggambar pohon: batang dengan garis lurus, daun dengan garis lengkung.

  • Membuat pola pakaian dari kombinasi berbagai jenis garis.

  • Menggambar ekspresi dengan garis (wajah senang, sedih, marah).


2. Bentuk

Pengertian: Bentuk adalah wujud visual dari suatu benda. Bentuk dapat terlihat sebagai bidang datar (2 dimensi) atau sebagai bangun ruang (3 dimensi). Dalam seni rupa, bentuk digunakan untuk menggambarkan objek secara nyata maupun imajinatif.

Jenis-jenis bentuk:

  • Bentuk Geometris: bentuk buatan manusia yang teratur, seperti segitiga, persegi, lingkaran, trapesium.

  • Bentuk Organik: bentuk alami dari alam, seperti daun, awan, batu, dan hewan.

Fungsi bentuk: Membantu mengidentifikasi objek, menyusun komposisi gambar, dan menciptakan keseimbangan visual.

Contoh kegiatan:

  • Menggambar rumah dari bentuk persegi dan segitiga.

  • Membuat kolase dari potongan kertas berbentuk daun, bunga, dan hewan.

  • Mengamati benda-benda sekitar dan mengelompokkannya menjadi bentuk geometris dan organik.


3. Warna

Pengertian: Warna adalah unsur seni rupa yang memberikan keindahan, emosi, dan suasana pada karya seni. Warna bisa membangkitkan perasaan dan memberi makna tertentu pada gambar.

Jenis-jenis warna:

  • Warna primer (utama): merah, kuning, biru – tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain.

  • Warna sekunder: hijau, oranye, ungu – diperoleh dari campuran dua warna primer.

  • Warna tersier: campuran dari warna primer dan sekunder.

  • Warna hangat: merah, oranye, kuning – memberi kesan semangat dan panas.

  • Warna dingin: biru, hijau, ungu – memberi kesan tenang dan sejuk.

Contoh kegiatan:

  • Mewarnai pelangi atau bunga dengan warna-warna cerah.

  • Mencampur warna primer untuk mendapatkan warna sekunder.

  • Membuat karya dengan nuansa warna hangat atau dingin.


4. Tekstur

Pengertian: Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda, bisa terasa atau hanya terlihat. Tekstur dalam seni rupa memberi kesan visual dan sentuhan yang memperkaya pengalaman melihat atau meraba karya seni.

Jenis-jenis tekstur:

  • Tekstur nyata: dapat dirasakan dengan tangan, misalnya daun asli, kain, batu.

  • Tekstur semu: hanya terlihat seperti memiliki tekstur, tapi saat diraba ternyata halus.

Contoh kegiatan:

  • Meraba permukaan daun, batu, dan kain, lalu menggambarnya.

  • Membuat lukisan dengan teknik goresan kuas untuk menghasilkan tekstur kasar.

  • Membuat kolase dari berbagai bahan bertekstur.


5. Ruang

Pengertian: Ruang dalam seni rupa adalah kesan kedalaman atau jarak pada karya. Ruang bisa benar-benar ada (3 dimensi), atau hanya ilusi dalam gambar (2 dimensi).

Jenis ruang:

  • Ruang nyata: bisa dimasuki dan digunakan, seperti ruangan di rumah.

  • Ruang semu: ilusi ruang dalam gambar, misalnya jalan yang semakin mengecil di kejauhan.

Teknik menciptakan ruang semu:

  • Menggambar benda lebih kecil dan samar di belakang.

  • Menggunakan garis perspektif.

  • Mengatur posisi dan tumpang tindih objek.

Contoh kegiatan:

  • Menggambar jalan atau rel kereta yang menyempit ke belakang.

  • Membuat gambar pemandangan dengan objek depan dan latar belakang.

  • Mengamati lukisan pemandangan dan menemukan ilusi ruang di dalamnya.

Latihan Sederhana

  1. Sebutkan 3 contoh bentuk geometri dan bentuk organik!

  2. Warnai gambar buah menggunakan warna primer.

  3. Raba permukaan meja. Bagaimana teksturnya? Halus atau kasar?

Kesimpulan

Penutup
"Hari ini adalah langkah pertama menuju masa depanmu. Jangan takut untuk mencoba, jangan ragu untuk bertanya, dan jangan malu untuk belajar. Setiap hal besar dimulai dari keberanian kecil di hari pertama. Ayo semangat! Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat bertumbuh dan bermimpi."

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 29 Juli 2025

Rabu, 30 Juli 2025

  


Hari/Tanggal : Rabu, 30 Juli 2025

Fase/Kelas : B/ 3 A

Sekolah : SD Al Azhar 3 Bandar Lampung 

Pelajaran : Mtk, IPAS, B.indo, SBDP

Metode : ceramah, diskusi, demonstrasi

Media : Video Pembelajaran pancaindra, kartu angka, tanda baca, video pembelajaran tentang unsur-unsur seni rupa

Matematika

Capaian Pembelajaran (CP):
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. 
Tujuan Pembelajaran (TP):
Peserta didik dapat membaca dan menulis bilangan cacah sampai 10.000.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
peserta didik dapat menentukan dan menggunakan nilai tempat bilangan cacah 10.000

Materi:


Nilai Tempat dan Nilai Angka: 
Setiap angka dalam bilangan memiliki tempat (satuan, puluhan, ratusan, ribuan) dan nilai sesuai posisinya.


Contoh Soal Nilai Tempat

Bilangan: 7.548

  • Nilai angka 7 = 7.000 (ribuan)

  • Nilai angka 5 = 500 (ratusan)

  • Nilai angka 4 = 40 (puluhan)

  • Nilai angka 8 = 8 (satuan)

Latihan:
Perhatikan bilangan berikut: 6.192
Pertanyaan:

a. Berapa nilai angka 6 pada bilangan tersebut?
b. Berapa nilai angka 9?
c. Apa nilai tempat angka 1?

IPAS

Capaian Penbelajaran :

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi panca indra

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik menganalisis hubungan antar bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (pancaindera).

Alur Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing-masing pancaindera

Metode Pembelajaran:

  1. Ceramah interaktif – untuk penyampaian konsep dan contoh.

  2. Diskusi kelompok kecil – untuk latihan dan pemahaman bersama.

  3. Demonstrasi – untuk menumbuhkan partisipasi dan pemahaman mendalam.

Media Pembelajaran:

  •  visual anggota pancaindera melalui media cetak 
  • video pembelajaran
  • demonstrasi anggota tubuh pancaindera

Materi: 

                                                    Anggota Tubuh (Pancaindera)


Pancaindra: Mengenal Cara Kita Merasakan Dunia (Kurikulum Merdeka Kelas 3)

Halo anak-anak kelas 3! Kali ini kita akan belajar tentang sesuatu yang sangat menarik dan penting dalam tubuh kita, yaitu pancaindra. Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana kita bisa melihat indahnya pelangi, mencium harumnya bunga, merasakan manisnya permen, mendengar merdunya musik, atau merasakan halusnya bulu kucing? Itu semua berkat pancaindra kita!

Pancaindra adalah lima alat khusus di tubuh kita yang membantu kita merasakan dan memahami dunia di sekitar kita. Yuk, kita kenal lebih dekat satu per satu!

1. Mata (Indra Penglihatan)


Mata adalah indra penglihatan kita. Dengan mata, kita bisa melihat berbagai bentuk, warna, ukuran, dan jarak benda. Kita bisa membaca buku, menonton film, melihat wajah teman, dan menikmati pemandangan alam.

  • Cara kerja singkat: Cahaya masuk ke mata, lalu diteruskan ke otak yang kemudian menerjemahkan cahaya tersebut menjadi gambar yang kita lihat.

  • Contoh kegiatan:

    • Mengamati warna-warna pada benda di sekitar.

    • Membedakan bentuk-bentuk geometri.

    • Membaca tulisan.

2. Telinga (Indra Pendengaran)

Telinga adalah indra pendengaran kita. Dengan telinga, kita bisa mendengar berbagai jenis suara, mulai dari suara lembut seperti bisikan angin sampai suara keras seperti deru mesin. Kita bisa mendengar musik, suara teman berbicara, atau suara alarm.

  • Cara kerja singkat: Getaran suara ditangkap oleh telinga, lalu diubah menjadi sinyal yang dikirim ke otak untuk diterjemahkan sebagai suara.

  • Contoh kegiatan:

    • Membedakan suara hewan.

    • Mendengarkan musik dan membedakan nadanya.

    • Mendengar teman berbicara.

3. Hidung (Indra Penciuman)

Hidung adalah indra penciuman kita. Dengan hidung, kita bisa mencium berbagai bau, baik bau harum maupun bau tidak sedap. Kita bisa mencium aroma masakan enak, bau parfum, atau bau sampah.

  • Cara kerja singkat: Partikel-partikel bau masuk ke hidung dan merangsang saraf penciuman, yang kemudian mengirim sinyal ke otak untuk diidentifikasi sebagai bau tertentu.

  • Contoh kegiatan:

    • Mencium aroma makanan.

    • Membedakan bau bunga.

    • Mengenali bau parfum.

4. Lidah (Indra Pengecap)

Lidah adalah indra pengecap kita. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai rasa makanan, seperti manis, asin, asam, pahit, dan umami (gurih).

  • Cara kerja singkat: Makanan yang kita makan menyentuh bintil-bintil pengecap di lidah, yang kemudian mengirimkan sinyal rasa ke otak.

  • Contoh kegiatan:

    • Mencicipi buah-buahan dan membedakan rasanya.

    • Membedakan rasa pada permen.

    • Mengenali rasa makanan yang dimasak.

5. Kulit (Indra Peraba)

Kulit adalah indra peraba kita. Dengan kulit, kita bisa merasakan berbagai hal seperti sentuhan, tekanan, suhu (panas/dingin), dan rasa sakit. Kulit adalah indra yang paling luas karena menutupi seluruh tubuh kita.

  • Cara kerja singkat: Saraf-saraf kecil di bawah kulit merasakan sentuhan atau perubahan suhu, lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk diinterpretasikan.

  • Contoh kegiatan:

    • Meraba permukaan benda (halus, kasar).

    • Merasa suhu air (panas, dingin).

    • Merasa sakit saat tergores.

Mengapa Pancaindra Itu Penting?

Pancaindra sangat penting bagi kita karena membantu kita:

  • Mengenali bahaya: Misalnya, kita bisa mencium bau asap jika ada kebakaran, atau merasakan panasnya api.

  • Menikmati kehidupan: Kita bisa menikmati indahnya alam, lezatnya makanan, dan merdunya musik.

  • Belajar dan berinteraksi: Kita bisa belajar dari lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan orang lain.

Cara Merawat Pancaindra

Agar pancaindra kita selalu sehat dan berfungsi dengan baik, kita perlu merawatnya:

  • Mata: Jangan membaca di tempat gelap, batasi waktu bermain gadget, makan makanan bergizi (wortel), dan periksa mata secara teratur.

  • Telinga: Jaga kebersihan telinga dengan hati-hati (jangan korek terlalu dalam), hindari suara terlalu keras.

  • Hidung: Jaga kebersihan hidung, hindari menghirup asap atau polusi.

  • Lidah: Jaga kebersihan mulut dan gigi, hindari makanan atau minuman yang terlalu panas/dingin.

  • Kulit: Mandi teratur, gunakan sabun yang sesuai, dan lindungi kulit dari sinar matahari langsung.

Bahasa Indonesia
Capaian Penbelajaran : 
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif dan teks narasi.
Tujuan Pembelajaran: 

  • Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenali dengan fasih
  • Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari teks yang dibaca mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.
  • Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dan/atau kosakata Bahasa Indonesia serapan dari bahasa daerah dari tayangan yang dipirsa mengenai hal-hal menarik di lingkungan sekitar.

Alur Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi dalam teks narasi, mengidentifikasi ide pokok dan ide pendukung, serta menjelaskan penggunaan tanda baca pada teks narasi tersebut.

Materi:

Pengertian Teks Narasi
Teks narasi adalah teks yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan waktu tertentu. Tujuan teks narasi adalah menghibur, memberi informasi, atau menyampaikan pesan melalui cerita.
Mengidentifikasi Ide Pokok dan Ide Pendukung
  • Ide Pokok: Gagasan utama dari suatu paragraf atau bagian teks.
  • Ide Pendukung: Kalimat-kalimat penjelas yang memperkuat atau menjelaskan ide pokok.
Cara Menemukan Ide Pokok dan Pendukung:
  • Baca seluruh paragraf dengan cermat.
  • Tentukan kalimat utama (biasanya di awal atau akhir paragraf).
  • Perhatikan kalimat-kalimat yang memberikan contoh, penjelasan, atau rincian (ide pendukung).
Penggunaan Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk:
  • Menyambung suku kata saat kata dipenggal di akhir baris.
  • Menghubungkan kata ulang, misalnya: anak-anak, rumah-rumah.
  • Menyambungkan unsur kata ganda atau gabungan kata: ibu-bapak, Jakarta-Bandung.
Contoh dalam Teks Narasi:
  • "Ibu-ibu di kampung itu sedang membuat kue bersama."
  • "Di perjalanan Jakarta-Bandung, mereka melihat pemandangan yang indah."
Penggunaan tanda Titik (.)

Fungsi:
  • Mengakhiri kalimat pernyataan.
  • Menulis singkatan.
Contoh:
  • Saya suka membaca buku.
  • Ibu pergi ke pasar.
  • Dr. adalah singkatan dari Dokter.
Penggunaan tanda Koma (,)

Fungsi:
  • Memisahkan unsur dalam kalimat yang sejenis.
  • Memisahkan nama tempat dan tanggal.
Contoh:
  • Ibu membeli apel, jeruk, dan pisang.
  • Bandar Lampung, 29 Juli 2025.
Penggunaan tanda Tanda Tanya (?)

Fungsi: Digunakan di akhir kalimat tanya.
Contoh:
  • Siapa nama temanmu?
  • Di mana kamu tinggal?
Penggunaan Tanda Seru (!)

Fungsi: Digunakan di akhir kalimat perintah atau seruan.
Contoh:
  • Hati-hati saat menyeberang!
  • Cepat lari!
Penggunaan Tanda Petik Dua (“ ”)

Fungsi:
Untuk mengapit kalimat langsung (ucapan seseorang).
Contoh:
Ibu berkata, “Belajarlah yang rajin.”

Penggunaan Tanda Titik Dua (:)

Fungsi:
Digunakan sebelum membuat daftar atau penjelasan.
Contoh:
Aku membawa alat tulis: pensil, penghapus, dan penggaris.


Latihan:

1. Penggunaan Tanda Hubung
Perhatikan kalimat berikut:

“Ayah-ibu selalu mendukung kegiatan belajar Raka di rumah.”

Pertanyaan:
Apa fungsi tanda hubung (-) dalam kalimat tersebut? Jelaskan!

2. Perhatikan kalimat berikut ini! Ibu membeli mangga jeruk dan pisang di pasar

Tanda baca yang tepat untuk memperbaiki kalimat di atas adalah …

A. Titik dua (:)

B. Koma (,)

C. Tanda tanya (?)

D. Tanda seru (!)

SBDP

Capaian Pembelajaran (CP):

Peserta didik memahami unsur-unsur seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, bidang, dan titik) dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. peserta didik mampu menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman dua atau lebih dari prinsip desain.

Tujuan Pembelajaran (TP):
peserta didik dapat memahami unsur seni rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitar.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

peserta didik mendiskusikan prinsip prinsip desain yang terdapat dalam karya seni rupa di lingkungan sekitar. 

Materi:

Topik: Unsur-unsur Seni Rupa

A. Pengertian Seni Rupa
Seni Rupa adalah karya seni yang dapat dilihat dan diraba, contohnya seperti gambar, lukisan, patung, dan kerajinan tangan. Seni rupa dibuat dari unsur-unsur dasar yang disebut unsur seni rupa.

B. Unsur-unsur Seni Rupa
Berikut ini adalah unsur-unsur penting dalam seni rupa:

1. Garis

Pengertian: Garis adalah goresan nyata atau batas yang terbentuk dari titik yang bergerak. Garis bisa panjang atau pendek, lurus atau melengkung, halus atau tebal. Garis merupakan unsur paling dasar dalam seni rupa dan bisa digunakan untuk membuat bentuk, menunjukkan arah, serta menciptakan kesan gerak atau perasaan.

Jenis-jenis garis:

  • Garis lurus: memberikan kesan tegas, kuat, dan stabil.

  • Garis lengkung: memberikan kesan lembut, luwes, dan dinamis.

  • Garis zig-zag: menunjukkan gerakan yang energik atau suasana tegang.

Contoh kegiatan:

  • Menggambar pohon: batang dengan garis lurus, daun dengan garis lengkung.

  • Membuat pola pakaian dari kombinasi berbagai jenis garis.

  • Menggambar ekspresi dengan garis (wajah senang, sedih, marah).


2. Bentuk

Pengertian: Bentuk adalah wujud visual dari suatu benda. Bentuk dapat terlihat sebagai bidang datar (2 dimensi) atau sebagai bangun ruang (3 dimensi). Dalam seni rupa, bentuk digunakan untuk menggambarkan objek secara nyata maupun imajinatif.

Jenis-jenis bentuk:

  • Bentuk Geometris: bentuk buatan manusia yang teratur, seperti segitiga, persegi, lingkaran, trapesium.

  • Bentuk Organik: bentuk alami dari alam, seperti daun, awan, batu, dan hewan.

Fungsi bentuk: Membantu mengidentifikasi objek, menyusun komposisi gambar, dan menciptakan keseimbangan visual.

Contoh kegiatan:

  • Menggambar rumah dari bentuk persegi dan segitiga.

  • Membuat kolase dari potongan kertas berbentuk daun, bunga, dan hewan.

  • Mengamati benda-benda sekitar dan mengelompokkannya menjadi bentuk geometris dan organik.


3. Warna

Pengertian: Warna adalah unsur seni rupa yang memberikan keindahan, emosi, dan suasana pada karya seni. Warna bisa membangkitkan perasaan dan memberi makna tertentu pada gambar.

Jenis-jenis warna:

  • Warna primer (utama): merah, kuning, biru – tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain.

  • Warna sekunder: hijau, oranye, ungu – diperoleh dari campuran dua warna primer.

  • Warna tersier: campuran dari warna primer dan sekunder.

  • Warna hangat: merah, oranye, kuning – memberi kesan semangat dan panas.

  • Warna dingin: biru, hijau, ungu – memberi kesan tenang dan sejuk.

Contoh kegiatan:

  • Mewarnai pelangi atau bunga dengan warna-warna cerah.

  • Mencampur warna primer untuk mendapatkan warna sekunder.

  • Membuat karya dengan nuansa warna hangat atau dingin.


4. Tekstur

Pengertian: Tekstur adalah sifat permukaan suatu benda, bisa terasa atau hanya terlihat. Tekstur dalam seni rupa memberi kesan visual dan sentuhan yang memperkaya pengalaman melihat atau meraba karya seni.

Jenis-jenis tekstur:

  • Tekstur nyata: dapat dirasakan dengan tangan, misalnya daun asli, kain, batu.

  • Tekstur semu: hanya terlihat seperti memiliki tekstur, tapi saat diraba ternyata halus.

Contoh kegiatan:

  • Meraba permukaan daun, batu, dan kain, lalu menggambarnya.

  • Membuat lukisan dengan teknik goresan kuas untuk menghasilkan tekstur kasar.

  • Membuat kolase dari berbagai bahan bertekstur.


5. Ruang

Pengertian: Ruang dalam seni rupa adalah kesan kedalaman atau jarak pada karya. Ruang bisa benar-benar ada (3 dimensi), atau hanya ilusi dalam gambar (2 dimensi).

Jenis ruang:

  • Ruang nyata: bisa dimasuki dan digunakan, seperti ruangan di rumah.

  • Ruang semu: ilusi ruang dalam gambar, misalnya jalan yang semakin mengecil di kejauhan.

Teknik menciptakan ruang semu:

  • Menggambar benda lebih kecil dan samar di belakang.

  • Menggunakan garis perspektif.

  • Mengatur posisi dan tumpang tindih objek.

Contoh kegiatan:

  • Menggambar jalan atau rel kereta yang menyempit ke belakang.

  • Membuat gambar pemandangan dengan objek depan dan latar belakang.

  • Mengamati lukisan pemandangan dan menemukan ilusi ruang di dalamnya.

Kesimpulan:

Unsur-unsur seni rupa adalah dasar penting dalam menciptakan karya seni yang menarik dan bermakna. Kelima unsur tersebut saling melengkapi untuk memperkaya karya visual. Berikut rangkumannya:

  • Garis
  • Bentuk
  • Warna
  • Tekstur
  • Ruang

Latihan Sederhana

  1. Sebutkan 3 contoh bentuk geometri dan bentuk organik!

  2. Warnai gambar buah menggunakan warna primer.

  3. Raba permukaan meja. Bagaimana teksturnya? Halus atau kasar?

Kesimpulan

Penutup
"Hari ini adalah langkah pertama menuju masa depanmu. Jangan takut untuk mencoba, jangan ragu untuk bertanya, dan jangan malu untuk belajar. Setiap hal besar dimulai dari keberanian kecil di hari pertama. Ayo semangat! Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat bertumbuh dan bermimpi."

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh